Dandim 1305/BT Berikan Materi Bahaya Paham Radikalisme Kepada Calon Paskibraka Kabupaten Tolitoli Tahun 2025
Tolitoli - Dandim 1305/BT Letkol Inf. Aryanto Rolando, S.I.P memberikan pembekalan tentang Wawasan Kebangsaan kepada Calon Paskibraka dalam Pelatihan Diklat Calon Paskibraka Kabupaten Tolitoli Tahun 2025, yang bertempat di Hotel Bumi Harapan Jl. Sultan Hasanuddin Kel. Tuweley, Kec. Baolan, Kab. Tolitoli. Minggu (20/7/25)
Kegiatan Diklat tersebut diselenggarakan oleh Bakesbangpol selama tiga hari terhitung sejak hari Jumat, dengan mengangkat tema "Bahaya Paham Radikalisme".
Kegiatan diawali dengan penyambutan dan penghormatan Calon Paskibraka yang di pimpin oleh salah satu Calon Paskibraka kepada Dandim 1305/BT.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Dandim 1305/BT diantaranya Wawasan kebangsaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara khususnya untuk para anggota paskibra, yang mewakili para generasi muda dalam even 17 Agustus.
Dalam materinya Dandim menjelaskan
Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga keutuhan dan kestabilan negara. Salah satu ancaman yang dapat mengganggu keutuhan negara adalah radikalisme. Oleh karena itu, kita perlu memahami dan menangkal bahaya radikalisme agar negara kita tetap aman dan damai.
Cinta tanah air dapat diwujudkan melalui berbagai cara, seperti:
- Menjaga alam, lingkungan, dan ekosistem.
- Rajin belajar dan meningkatkan pengetahuan.
- Mengibarkan bendera merah putih dengan rapih dan semangat.
- Menjaga keanekaragaman dan menghormati perbedaan.
Dengan cinta tanah air, kita dapat menjadi warga negara yang baik dan berkontribusi pada kemajuan negara,' jelasnya.
Lanjutnya, Radikalisme adalah suatu paham atau ideologi yang ingin mengubah sistem pemerintahan atau masyarakat secara drastis, seringkali dengan cara-cara kekerasan. Radikalisme dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Radikal kiri: paham yang bersinggungan dengan politik dan ingin mengubah sistem pemerintahan.
- Radikal kanan: paham yang bersinggungan dengan agama dan memiliki pemahaman yang sempit, yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
- Radikal Lain, yang memiliki pemahaman yang bertentangan dengan pendiri bangsa, pemahaman yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan tidak menghormati keanekaragaman.
Diakhir materinya Dandim 1305/BT menyampaikan keanekaragaman adalah anugerah Tuhan yang menciptakan kekayaan negara kita. Oleh karena itu, kita perlu menjaga dan menghormati keanekaragaman, serta mempromosikan nilai-nilai toleransi dan kerjasama, agar kita dapat menjadi negara yang kuat dan damai.
Kegiatan tersebut di ikuti oleh 32 orang Calon Paskibraka yang terdiri dari siswa siswi SLTA Kabupaten Tolitoli. Tujuan dari kegiatan Diklat tersebut untuk meningkatkan peran serta para anggota paskibra dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta cinta Kepada tanah air. (PENDIM_1305)
Posting Komentar